hanya secangkir resah
menjadi minumanku
bulan tercalit darah
di pusaraku
angin mendesir
entah kapan berakhir
aku nampak bayang kelabu
menyapa pundakku
engkaukah itu saudara
sinis suaranya
ya, akulah yang duduk di beranda
menanti kau tiba
aku akan permisi
katamu, membelakangkan aku
aku pun telah lama membunuhmu
dari ingatanku
17 rabiulakhir 1435/ 17 februari 2014
No comments:
Post a Comment