tiap yang bernama awan
adalah kembang bulan
biru ungu bianglala
tetes-tetes derai desember
dan getar angin selasa
pedih sembilu
sayat hati dihiris selalu
matilah aku di antara dada
dan kerdip mata
seperti burung senja
kembali ke asal mula
24 jamadilawal 1432/ 29 april 2011
No comments:
Post a Comment